PENGALAMAN MENJADI SISWA MAN PURWODADI
MAN PUNYA CERITA
Pengantar
Madrasah Aliyah Negeri Purwodadi (MAN)
sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Menengah di Purwodadi memiliki peran yang
penting di masa yang akan datang, dalam rangka meningkatkan kecerdasan bangsa
sekaligus mempersiapkan siswa yang beriman dan bertaqwa serta memiliki Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi yang merupakan ciri khas ke-Islamannya. Dalam
peran yang demikian penting, maka MAN Purwodadi diharapkan mampu memberikan
kontribusi dalam proses pembangunan manusia Indonesia seutuh-nya agar kedepan lebih
bermanfa’at. Hal itu menunjukkan bahwa MAN Purwodadi mempunyai kedudukan yang
strategis demi peningkatan sumber daya manusia.
Kondisi Siswa
Dari tahun ke
tahun MAN Purwodadi terus diminati oleh siswa di wilayah Purwodadi. Hal ini
dapat dilihat dari angka pertumbuhan minat melanjutkan ke Sekolah Madrasah
Aliyah ini tiap tahun yang selalu
bertambah. Awalnya Cuma ada jurusan IPA dan IPS, sekarang bertambah 2 lagi yaitu
BAHASA dan AGAMA. Pertambahan
ini menunjukan bahwa sekolahan ini semakin banyak peminatnya dan bukti bahwa
sekolahan mampu memberikan wadah bagi peserta didik yang menyukai mapel Bahasa dan Agama. Ketika saya masih menuntut ilmu
disana untuk kelas X terdapat 10 kelas, untuk kelas XI jurusan IPA terdapat 5
kelas, jurusan IPS terdapat 4 kelas, jurusan Bahasa terdapat 1 kelas dan
jurusan Agama terdapat 1 kelas. Pada kelas XII jurusan IPA terdapat 6 kelas, jurusan IPS terdapat 3 kelas, jurusan Bahasa
dan Agama masing-masing terdapat 1 kelas. Rata-rata jumlah siswa dalam kelas
sekitar 35-40 anak. Dan kebanyakan di dominasi oleh siswi perempuan, siswa
laki-lakinya antara 10-17 pada setiaap kelas.
Latar Ekonomi
Seorang orang tua pasti menginginkan anaknya dapat
bersekolah kejenjang SMA setelah lulus dari SMP. Walaupun dari segi ekonominya
jauh dari mampu pasti mempunyai keinginan itu.
Bersekolah di MAN mempunyai bantuan bagi siswa yang kurang mampu dan ada
pula yang diperuntukkan oleh siswa yang berprestasi dalam akademik maupun non
akademik. Jadi MAN purwodadi adalah lembaga pendidikan yang sangat diminati
oleh siswa dari kalangan ekonomi rendah, menengah dan atas yang penting mereka mampu bersaing dan
berkeinginan tinggi untuk menjadi siswa yang berakhlakul karimah.
Sosial Budaya Sekolah dan Siswa
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Purwodadi merupakan satu-satunya
sekolah menengah atas negeri yang bercirikan Islami di Kabupaten Grobogan. Sekolah
yang merayakan hari jadinya setiap tanggal 16 Maret ini telah membuktikan
eksistensinya dalam mendidik para siswa-siswi yang unggul dalam
prestasi,berwawasan global, dan yang paling utama berakhlakul kharimah. Banyak
siswa yang memiliki latar belakang sosial dan budaya yang berbeda, ada yang
berasal dari daerah lain, ada yang dari pedalaman ,dan ada yang dari luar jawa.
Tapi kebanyakan dari daerah kota Purwodadi itu sendiri. Adapun kebiasaan yang
dilakukan sekolah ini yaitu mengadakan pengajian, dzikir dan bersholawat, bakti
sosial dan sebagainya. Kegiatan ini sering diadakan untuk memperingati hari
besar islam seperti hari Isro’mi’roj Nabi, Maulid Nabi, tahun Baru Islam, Idul
Adha dan sebagainya. Sebenarnya ada banyak lagi kegiatan yang dilakukan oleh
MAN Purwodadi ini yang berhubungan dengan kegiatan sosial misalnya, membagikan
sembako kepada masyarakat ketika hari jadi sekolahan, membagikan daging korban
ketika hari Idul Adha. Dan ada juga kegiatan gotong royong kepada seluruh warga
sekolah.
Hal itu diperlihatkan dengan berlangsungnya
kegiatan bersih-bersih secara massal yang dilakukan oleh seluruh siswa-siswi
kelas X, XI, dan XII yang secara serempak membersihkan runag dan lingkungan
sekitar kelas masing-masing. Namun hal tersebut belum sepenuhnya menunjukkan
bahwa kebijakan tersebut berjalan dengan lancar. Waka Ur. Kesiswaan dra. dwi
Hapsari ER, dalam sebuah kesempatan menuturkan bahwa kebijakan yang dicanangkan
sekolah belumlah sepenuhnya siap. Karena tidak dikaji dengan kesiapan sarana
infrastuktur dari sekolah. Walau meski lantai penghubung kelas telah dikeramik
semua tapi dikala hujan tetap saja basah dikarenakan belum adanya atap
penghubung antar kelas dan juga belum tersedianya rak-rak tempat sepatu di
masing-masing kelas yang bertujuan agar sepatu para murid tidak berserakan.
Namun semua masalah tersebut kini sudah dapat di
atasi karena mulai tahun pelajaran 2010/2011 telah disediakan rak-rak tempat
sepatu di masing-masing kelas. MAN Purwodadi pun kini dalam proses pembangunan
fasilitas olahraga dan aula indoor. Congratulation MAN Purwodadi !!!
Keadaan Sekolah
MAN Purwodadi, yang terletak di Jalan P.
Diponegoro No. 22, arah jalan Purwodadi – Sala, dulunya adalah perubahan dari
SPIAI Swasta, yang berdiri diatas tanah hibah dari Pemda Grobogan dengan surat
hibah tanggal 12 Januari 1976, seluas ± 4.400 m². Berdasarkan KMA Nomor : 1
tahun 1977 tanggal 2 Januari 1977 ditetapkan menjadi SPIAIN “ Walisongo ”
di Purwodadi dengan Kepala Drs. Muslih Badawi. Sekolah yang
dikepalai oleh Drs. Mashudi,M.Ag ini juga mampu memperoleh sebuah predikat
"A" atas penilaian Akreditasi oleh tim asesor.Predikat tersebut tidak
serta-merta dengan gampangnya didapat,predikat tersebut dapat dapat oleh MAN
Purwodadi karena MAN Purwodadi telah konsistensi seluruh warga sekolah dalam menjaga
kebersihan dan kerapihansekolah.
Untuk itu, guna lebih meningkatkan kualitas serta kuantitas mutu pendidikan dan mampu mencetak para alumnus yang memiliki daya saing tinggi di era globalisasi maka mulai tahun pelajaran 2010/2011 MAN Purwodadi telah menambah program study AGAMA yang melengkapi program study IPA, IPS, serta BAHASA yang telah ada sebelumnya.Terbukti, para alumnus MAN Purwodadi dapat diterima diberbagai Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia, diantaranya : UNNES UNS ITB, IPB, UGM, IAIN, serta beberapa Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta lainnya di Indonesia.
Kemudian 16 Maret 1978 berubah nama menjadi MAN Purwodadi, berdasarkan KMA Nomor 17 tahun 1978, yang berkembang sampai saat ini. Selama 23 tahun, perkembangan MAN Purwodadi dapat dilihat dan dirasakan oleh masyarakat, hal ini dibuktikan dari animo masyarakat memasukan anaknya ke MAN Purwodadi dan partisipasi masyarakat dalam hal pembangunan sarana prasarana madrasah yang semakin tahun semakin meningkat.
Untuk itu, guna lebih meningkatkan kualitas serta kuantitas mutu pendidikan dan mampu mencetak para alumnus yang memiliki daya saing tinggi di era globalisasi maka mulai tahun pelajaran 2010/2011 MAN Purwodadi telah menambah program study AGAMA yang melengkapi program study IPA, IPS, serta BAHASA yang telah ada sebelumnya.Terbukti, para alumnus MAN Purwodadi dapat diterima diberbagai Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia, diantaranya : UNNES UNS ITB, IPB, UGM, IAIN, serta beberapa Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta lainnya di Indonesia.
Kemudian 16 Maret 1978 berubah nama menjadi MAN Purwodadi, berdasarkan KMA Nomor 17 tahun 1978, yang berkembang sampai saat ini. Selama 23 tahun, perkembangan MAN Purwodadi dapat dilihat dan dirasakan oleh masyarakat, hal ini dibuktikan dari animo masyarakat memasukan anaknya ke MAN Purwodadi dan partisipasi masyarakat dalam hal pembangunan sarana prasarana madrasah yang semakin tahun semakin meningkat.
Cara Mengajar para Guru
Ketika saya
masih bersekolah disana penggunaan metode ceramah dalam pembelajaran masih
banyak digunakan oleh para guru di sekolahan ini. Tetapi terkadang pada salah satu mata pelajaran metode pembelajaranya seperti ini:
1. Siswa diberikan masalah kontekstual dalam kehidupan
sehari-hari
2. Siswa
memahami situasi dan kondisi dari soal da guru memberikan petunjuk-petunjuk atau
berupa saran seperlunya,
3. Siswa mnyelesaikan
masalah dengan cara sendiri berdasarkan pengetahuan awal yang dimilikinya,
4. Siswa
membentuk kelompok bekerja sama mendiskusikan penyelesaian masalah-masalah yang
telah diselesaikan secara individu (negosiasi, membandingkan, dan berdiskusi),
5. Dari hasil
diskusi kelas, siswa menarik kesimpulan dengan arahan guru.
Terkadang guru juga memanfaatkan fasilitas yang ada
di kelas yaitu LCD, untuk menayangkan power point yang berisi materi-materi
pelajaran yang di ampu. Pada mata pelajaran yang basiknya ilmu sosial seperti
sosiologi, antropologi, geografi bahkan pkn, justru menggunakan metode diskusi.
Untuk mata pelajaran Penjaskes kebanyakan metode pembelajaran mengedepankan
lewat praktek di lapangan langsung. Ada pula pembelajaran di labolatorium yang
mana siswa disini sedang melakukan praktek terhadap teori yang telah dipelajari
Sarana dan Prasarana
Dengan ditunjang oleh para
guru dan staff profesional serta fasilitas sarana dan prasarana yang lengkap
dan nyaman MAN Purwodadi mampu bersaing dan disejajarkan dengan sekolah
menengah atas negeri favorit lainnya di Kabupaten Grobogan. Terdapat banyak
pilihan ekstrakurikuler juga yang digunakan sebagai ajang penyaluran bakat
serta hobi siswa-siswi,seperti : OSIS, PRAMUKA, PMR, PKS, JURNALISTIK, OTOMOTIF,
LP BINA SISWA, RABBANA dan masih banyak lainnya. Di Madrasah Aliayah Purwodadi
ini terdapat berbagai sarana dan rasarana yaitu ada ruang kelas, laboratorium,
ruang UKS, perustakaan, langan olahraga, halaman, masjid, ruang aula, toilet,
sarana pendukung, area parker, kantin, ruang Osis, ruang pramuka, ruang UKS,
ruang keamanan, ruang TU, ruang guru, ruang kepala sekolah, Gor olahraga.
Selama 23 tahun, perkembangan MAN Purwodadi dapat dilihat dan dirasakan oleh
masyarakat, hal ini dibuktikan dari animo masyarakat memasukan anaknya ke MAN
Purwodadi dan partisipasi masyarakat dalam hal pembangunan sarana prasarana
madrasah yang semakin tahun semakin meningkat.
Kondisi di Sekitar Sekolah
MAN Purwodadi terlatak pada lokasi yang
strategis karena di sebelah jalan raya
Dionegoro jalan yang terdapat di pusat kota Purwodadi tepatnya sebelah selatan
dari simpang lima Purwodadi. Kondisi sekitar sekolahan ini terdapat berjejer pula gedung-gedung sekolahan yaitu SMK N 1 Purwodadi,
SMK Pancasila Purwodadi, SMP
Pancasila dan SMP N 2 Purwodadi. Terkadang
para siswa yang letak kelasnya berdekatan dengan jalan raya merasa terganggu
terhadap kebisingan kendaraan yang lalu lalang di jalan raya tersebut apa lagi
pas keadaan ramai khususnya pada waktu pagi, karena itu merupakan waktu
orang-orang berangkat untukberaktifitas. Jadi disana jarang terdapat
perumahan warga, yang mendominasi adalah sekolahan, kos-kosan dan toko untuk berrjualan.