RESENSI BUKU FIKSI




JUDUL RESENSI
KETIKA SEBUAH “NAMA” BERKELANA DALAM KEHIDUPAN CINTA
Judul Buku     : Mereka Bilang, Saya Monyet !
Jenis                : Fiksi
Penulis            : Djenar Maesa Ayu
Penererbit       : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan           : Kesembilan, Februari 2009
Tebal                : xii+150 halaman
Ukuran             : 14x21 cm
Jenis Cover      :Soft Cover
No Produk         : 20102011
No. ISBN           : 978-979-686-993--0


Kumpulan cerita pendek yang berjudul Mereka Bilang Saya Monyet ini merupakan buku pertama seorang penulis yang bernama Djenar Maesa Ayu yang diterbitkan oleh PT. Gramedia Pustaka Utama. Buku fiksi karya Djenar ini menyajikan 11 cerpen dengan judul yang imaninatif bagi pembacanya seperti, Mereka Bilang Saya Monyet, Melukis Jendela, SMS, Lintah, Durian, Waktu Nayla, Menepis Harapan, Wong Asu, Namanya..Asmoro dan Manusya dan Dia. Dalam karanganya ini Djenar lebih mengutamakan atau bercirikan kisah-kisah yang mengungkap masalah anak-anak remaja yang mengalami problematika dalam hubungan keluarganya karena kurangnya perhatian terhadap mereka atau berbicara tentang pelecehan seksual terhadap anak yang dilakukan orang tua mereka sendiri. Djenar Maesa Ayu memiliki panggilan akrap yaitu “Nai” ia lahir di Jakarta, 14 Januari 1973. Penulis yang terkenal ini memiliki suami yang bernama Edi Widjaya dan memiliki 2 anak yaitu Bayu Bening dan Bisari Maharani. Djenar akrap dipanggil Nai oleh kebanyakan orang, memiliki orang tuannya yang sudah terjun dalam dunia seni sebelumnya.

 

Tokoh “saya” dianggap sebagai hewan yang bernama monyet, hewan yang dianggap kebanyak orang adalah hewan yang rakus dan usil. Namun di mata seorang Djenar  malah merasa senang jika orang-orang yang “ngatain” seperti itu. Namun, tokoh “mereka” terus mengaku bahwa diri mereka merupakan manusia yang memilki perasaan dan akal yang memadai untuk berbuat berbagai  hal.kadang seorang manusia lebih mengutamakan sifat keliaranya atau kebinatangannya. Sebaliknya binatang malah bisa menggunakan sifat kemanusiaanya. Menurut Anda juga begitu kan ?

.

Dalam judul “Lintah” Nair mennyampaikan ada seorang ibu yang memelihara dan menyanyangi seekor Lintah yang beranak pinak menjadi banyak ular dan kemudian bianatang tersebut telah menyetubuhi sang ibu. Dua judul cerita pendek karangan Djenar di atas baik “Lintah” ataupun “Namanya..”, dia belum bisa menghilangkan unsur cerita yang “menggugah” yang bisa menyuguhkan sebuah paradoks bagi para pembaca,di sisi lain cerita ini mampu meresahkan jika yang membaca novel ini adalah seorang anak anak apalagi di bawah usia. Namun cerita-cerita ini menyuguhkan sebuah daya tarik dan keindahan untuk para pembaca novel.  

Judul selanjutnya adalah cerpen yang berjudul SMS dalam kumpulan buku “Mereka Bilang saya Monyet”, ceritanya sangatlah ini karena memadukan kisah mengenai asmara yang disajikan melalui SMS yang mirip dengan apa yang tertera di layar handphone, dilengkapi dengan nomor telepon dan waktu terkirim kepada nomer yang dituju. Kemudian cerita pendek yang berjudul “Durian” Nai menyuguhkan tokoh  “Hyza” dia seorang korban mengartikan sebuah mimpi.Hyza bingung antara keinginanya mempunyai “Durian” yang hadir  di mimpi yang dialaminya, dan berusaha agar tidak memakan durian tersebut, jika Ia tetap memakan Durian tersebut maka resikonya ketiga anaknya akan diberi penyakit kusta. Sedangkan judul cerita “Asmoro”, meceritakan pengarang yang kerasukan ketika menulis,se hingga saat tulisannya akan berakhir, pengarang itu mengalami pertentangan antara berlama-lama dengan imajinasinya atau harus mennyelesaiakan cerita agar jadi cerita yang sempurna.

Djenar tidak hanya mengekspresikan riwayat dan pengalaman hidupnya. Namun ia mempertontonkan imajinasinya lewat karangan-karanganya. Dalam penggunaan Bahasa dan diksi, Nai terlihat lugas dan sangat menguasainya.. Bahasanya padat dan kuat sehingga mampu menghanyutkan setiap pembacanya.

Buku Mereka Bilang, Saya monyet! karya Djenar Maesa Ayu, memiliki perbedaan dengan buku kumpulan cerpen lainnya. Djenar Maesa Ayu membuat perbedaan dengan pemilihan katanya dan dari segi bahasanya. Selain itu ceritanya menggambarkan tentang kejadian yang tidak biasa. Cerita memberikan pesona dan memberi kesan yang ekstrim untuk pembacanya, membuat pembaca “terpaksa” berkhayal dengan mengikuti kejadian-kejadian yang ada, dan mempunyai imajinasi yang tinggi..

 

.Ada beberapa sastrawan yang menganggap  buku tersebut merupakan sastra murahan, karena menyuguhkan perbuatan seks. Saya menemukan beberapa kata yang sangat sukar dicerna, Selain itu buku bahasanya terlalu vulgar untuk ditempatkan pada khalayak umum apalagi dibaca oleh anak-anak.  

Kumpulan cerita pendek  “ Mereka Bilang Saya Monyet” karangan Djenar Maesa Ayu ini merupakan buku khayal yang mengisahkan tentang kisah  anak perempuan yang mempunyai nasib kurang beruntung dengan anak lainnya sampai kisal perempuan dewasa yang diceritkan mengalami permasalah hidupnya yang pelik.  

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel