RESENSI BUKU FIKSI
Kumpulan
cerita pendek yang berjudul Mereka Bilang Saya Monyet ini merupakan buku
pertama seorang penulis yang bernama Djenar Maesa Ayu yang diterbitkan oleh PT.
Gramedia Pustaka Utama. Buku fiksi karya Djenar ini menyajikan 11 cerpen dengan
judul yang imaninatif bagi pembacanya seperti, Mereka Bilang Saya
Monyet, Melukis Jendela, SMS, Lintah, Durian, Waktu Nayla, Menepis Harapan,
Wong Asu, Namanya..Asmoro dan Manusya dan Dia. Dalam
karanganya ini Djenar lebih mengutamakan atau bercirikan kisah-kisah yang
mengungkap masalah anak-anak remaja yang mengalami problematika dalam hubungan
keluarganya karena kurangnya perhatian terhadap mereka atau berbicara tentang
pelecehan seksual terhadap anak yang dilakukan orang tua mereka sendiri. Djenar
Maesa Ayu memiliki panggilan akrap yaitu “Nai” ia lahir di Jakarta, 14 Januari
1973. Penulis yang terkenal ini memiliki suami yang bernama Edi Widjaya dan
memiliki 2 anak yaitu Bayu Bening dan Bisari Maharani. Djenar akrap dipanggil
Nai oleh kebanyakan orang, memiliki orang tuannya yang sudah terjun dalam dunia
seni sebelumnya.
Tokoh
“saya” dianggap sebagai hewan yang bernama monyet, hewan yang dianggap kebanyak
orang adalah hewan yang rakus dan usil. Namun di mata seorang Djenar malah merasa senang jika orang-orang yang “ngatain”
seperti itu. Namun, tokoh “mereka” terus mengaku bahwa diri mereka merupakan
manusia yang memilki perasaan dan akal yang memadai untuk berbuat berbagai hal.kadang seorang manusia lebih mengutamakan
sifat keliaranya atau kebinatangannya. Sebaliknya binatang malah bisa
menggunakan sifat kemanusiaanya. Menurut Anda juga begitu kan ?
.
Dalam
judul “Lintah” Nair mennyampaikan ada seorang ibu yang memelihara dan menyanyangi
seekor Lintah yang beranak pinak menjadi banyak ular dan kemudian bianatang
tersebut telah menyetubuhi sang ibu. Dua judul cerita pendek karangan Djenar di
atas baik “Lintah” ataupun “Namanya..”, dia belum bisa menghilangkan unsur
cerita yang “menggugah” yang bisa menyuguhkan sebuah paradoks bagi para pembaca,di
sisi lain cerita ini mampu meresahkan jika yang membaca novel ini adalah
seorang anak anak apalagi di bawah usia. Namun cerita-cerita ini menyuguhkan sebuah
daya tarik dan keindahan untuk para pembaca novel.
Judul
selanjutnya adalah cerpen yang berjudul SMS dalam kumpulan buku “Mereka Bilang
saya Monyet”, ceritanya sangatlah ini karena memadukan kisah mengenai asmara
yang disajikan melalui SMS yang mirip dengan apa yang tertera di layar
handphone, dilengkapi dengan nomor telepon dan waktu terkirim kepada nomer yang
dituju. Kemudian cerita pendek yang berjudul “Durian” Nai menyuguhkan tokoh “Hyza” dia seorang korban mengartikan sebuah
mimpi.Hyza bingung antara keinginanya mempunyai “Durian” yang hadir di mimpi yang dialaminya, dan berusaha agar
tidak memakan durian tersebut, jika Ia tetap memakan Durian tersebut maka
resikonya ketiga anaknya akan diberi penyakit kusta. Sedangkan judul cerita
“Asmoro”, meceritakan pengarang yang kerasukan ketika menulis,se hingga saat
tulisannya akan berakhir, pengarang itu mengalami pertentangan antara
berlama-lama dengan imajinasinya atau harus mennyelesaiakan cerita agar jadi
cerita yang sempurna.
Djenar
tidak hanya mengekspresikan riwayat dan pengalaman hidupnya. Namun ia
mempertontonkan imajinasinya lewat karangan-karanganya. Dalam penggunaan Bahasa
dan diksi, Nai terlihat lugas dan sangat menguasainya.. Bahasanya padat dan
kuat sehingga mampu menghanyutkan setiap pembacanya.
Buku
Mereka Bilang, Saya monyet! karya Djenar Maesa Ayu, memiliki perbedaan dengan
buku kumpulan cerpen lainnya. Djenar Maesa Ayu membuat perbedaan dengan
pemilihan katanya dan dari segi bahasanya. Selain itu ceritanya menggambarkan
tentang kejadian yang tidak biasa. Cerita memberikan pesona dan memberi kesan
yang ekstrim untuk pembacanya, membuat pembaca “terpaksa” berkhayal dengan
mengikuti kejadian-kejadian yang ada, dan mempunyai imajinasi yang tinggi..
.Ada
beberapa sastrawan yang menganggap buku
tersebut merupakan sastra murahan, karena menyuguhkan perbuatan seks. Saya
menemukan beberapa kata yang sangat sukar dicerna, Selain itu buku bahasanya terlalu
vulgar untuk ditempatkan pada khalayak umum apalagi dibaca oleh anak-anak.
Kumpulan
cerita pendek “ Mereka Bilang Saya
Monyet” karangan Djenar Maesa Ayu ini merupakan buku khayal yang mengisahkan tentang
kisah anak perempuan yang mempunyai nasib
kurang beruntung dengan anak lainnya sampai kisal perempuan dewasa yang
diceritkan mengalami permasalah hidupnya yang pelik.